Berita

Digitalisasi Desa Susun Peta Interktif Kondisi Rumah Tangga Di Desa Majakerta oleh KKN Universitas Diponegoro Semarang

Selasa, 7 Februari 2023

Berlokasi di Desa Majakerta

Desa Digital adalah salah satu program unggulan Kabupaten Pemalang pada tahun 2021-2026 dan menjadi program yang selalu ditekankan oleh pemerintah tiap Kecamatan. Program digitalisasi desa di Kabupaten Pemalang dikenal dengan istilah Dedi dan merupakan upaya untuk menggapai indikator dalam SDGs desa. Lebih lanjut, Program Dedi juga menjadi upaya untuk meminimalkan adanya kesenjangan informasi di wilayah pedesaan melalui pemanfaatan dan pengembanagan teknologi informasi dan komunikasi. Pada aspek pemetaan, pemanfaatan teknologi tersebut dapat dilakukan guna menyajikan data spasial dan kondisi rumah tangga secara interaktif. Kondisi tersebut mendorong Idha Apriliani, salah satu mahasiswa KKN Undip melakukan pemetaan guna mendukung program digitalisasi desa di Desa Majakerta, Kecamatan Watukumpul, Kabupaten Pemalang.

Kegiatan pemetaan kondisi rumah tangga dilakukan pada skala wilayah administrasi terkecil di masyarakat desa yakni RT (rukun tetangga). Kawasan RT yang dipilih adalah RT dengan penduduk terbanyak pada dusun dengan penduduk terbanyak pula. Desa Majakerta merupakan wilayah kerja dari kegiatan tersebut, lebih tepatnya terfokus pada RT 07 Dusun Penusupan. Selain menjadi kawasan dengan penduduk terbanyak, RT 07 Dusun Penusupan juga merupakan kawasan dengan kerawanan gerakan tanah yang tinggi. Permasalahan alam ini, telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten sejak 2019. Respon mitigasi yang dihadirkan pada kawasan tersebut adalah dengan melakukan pemetaan kerentanan, memasang Early Warning Systems (EWS), dan sosialisasi mitigasi bencana. Dalam konteks ini, pemetaan kondisi rumah tangga dapat menjadi alat yang berguna apabila bencana terjadi.

Proses pelaksanaan program kerja pemetaan kawasan RT 07 dilakukan selama kurang lebih satu minggu dengan tahapan mulai dari pengumpulan bahan yang dibutuhkan, survei, hingga pemetaan. Program kerja tersebut diawali dengan pengumpulan bahan yang diperlukan, diantaranya adalah citra google earth terbaru dengan resolusi terbaik, data kependudukan pada RT 07 Dukuh Penusupan, dan batas RT 07 Dusun Penusupan. Citra yang digunakan diperoleh dari aplikasi SASPlanet dan data kependudukan didapatkan dari hasil survei kependudukan pada laman SIKS-DJ. Bahan terakhir yakni batas RT 07 Dusun Penusupan tidak tersedia, sehingga langkah alternatifnya adalah dengan melakukan wawancara kepada ketua RT 07 terkait batas kawasan RT 07.

Kegiatan survei kependudukan dan kondisi rumah tangga (Sumber: Dok. Pribadi)

Proses dilanjutkan dengan kegiatan pemetaan bangunan rumah yang termasuk pada RT 07 Dusun Penusupan. Berdasarkan hasil wawancana dengan ketua RT 07, diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat 53 bangunan rumah. Namun, rumah yang ditempati hanya 52 rumah oleh sekitar 55 keluarga. Angka ini menunjukkan bahwa ada satu rumah yang ditempati oleh 2 keluarga sekaligus.

Wawancara kepada Ketua RT 07 guna Pemetaan Kepemilikan Rumah (Sumber: Dok. Pribadi)

Kegiatan dilanjutkan dengan survei untuk mengetahui siapa pemilik atau penghuni dari tiap rumah tersebut untuk kemudian dilakukan input data kondisi rumah tangga dan kondisi bangunan. Dengan tujuan guna efisiensi waktu, proses survei diganti dengan wawancara kepada ketua RT. Beranjak ke tahap akhir program kerja, yakni penyajian peta kedalam WebGIS agar menjadi peta yang interaktif. Rangkaian tahapan program kerja tersebut memakan waktu setidaknya 7 hari dari tanggal 30 Januari hingga 5 februari 2023. Pasca penyajian peta terselesaikan, Idha Apriliani selaku pemilik program kerja tersebut menyerahkan hasil kerjanya kepada pihak desa dan juga melakukan edukasi bagi perangkat desa agar mereka dapat menambahkan kawasan yang dipetakan dan juga dapat memperbaharui data kependudukan yang dipetakan.

Penyerahan Link WebGIS dan arsip data spasialnya pada Perangkat Desa Majakerta (Sumber: Dok. Pribadi)

Digitalisasi di desa adalah upaya adapatasi desa pada era milenial untuk meningkatkan jangakuan pelayanannya dan mengikis kesenjangan informasi di ruang publik. Pemanfaatan teknologi informasi perlu dioptimalkan guna mendukung program tersebut, tak terkecuali pemanfaatan data spasial melalui pemetaan. “Pemetaan kawasan permukiman, seperti yang dilakukan Idha, menjadi bibit yang sangat baik bagi digitaliasi desa dan solusi bagi kegiatan survei kependudukan yang lebih mudah” begitu ujar Kuswadi selaku Kepala Desa Majakerta.

Luaran Peta Kondisi Perekonomian Rumah Tangga Desa Majakerta beserta link interaktifnya (Sumber: Dok. Pribadi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *