Berita

Memanfaatkan Limbah Ternak Kotoran Kambing Warga Menjadi Bahan Pupuk Organik Di Desa Tlagasana oleh Mahasiswa Tim I KKN Universitas Diponegoro Semarang

Selasa, 10 Februari 2023

Mahasiswa Tim I KKN Undip 2022/2023 Kecamatan Watukumpul, telah menyelesaikan program kerja Multidisiplin Pemanfaatan Limbah Ternak Kotoran Kambing Warga Menjadi Bahan Pupuk Organik di Desa Tlagasana

Program ini dilakukan secara bertahap, diawali dengan observasi dan diskusi bersama Perangkat Desa mengenai  warga Desa Tlagasana yang mayoritas adalah petani dan permasalahan dalam limbah kotoran ternak warga sekitar.

Kemudian, ditemukan bahwa di masyarakat Desa Tlagasana dalam bertani masih menggunnakan  media pupuk yang berasal dari kimia atau hanya menaruh kotoran ternak ke tanaman saja tidak mengolah nya Kembali menjadi pupuk yang berkualitas. Maka, kemudian, perangkat kelurahan memberikan saran agar mahasiswa KKN membantu warga sekitar dalam pemanfaatan dan pelatihan pembuatan pupuk organik yang berasal dari limbah kotoran kambing.

Dilanjutkan dengan tahapan berupa mengundang semua perangkat dusun di Desa Tlagsana untuk menghadiri pelatihan pembuatan pupuk organik yang dilaksanakan di Balai Desa, kemudian mempersiapkan beberapa bahan untuk pelatihan pembuatan pupuk dari limbah kotoran kambing tersebut yang akan diolah menjadi pupuk organik dan juga pembuatan materi mengenai pengenalan pemanfaatan pupuk dari limbah kotoran ternak juga procedure dalam pembuatan. Yang akan di paparkan serta di praktik kan secara langsung di Balai Desa. Persiapan berupa; PPT materi, prosedur, brosur.  Untuk bahan pupuk ; Untuk bahan pupuk ; kotoran kambing, sekam, kapur dolomit, Em4, air gula, cangkul, ember karung dan spayer.

Pelaksanaan praktik pembuatan pupuk dilakukan di Balai Desa  Tlagsana, dihadiri oleh beberapa kadus dari Desa Tlagasana dan perangkat desa lainnya. Pelaksanaan program kerja Multidisiplin Mahasiswa KKN Undip Tim – 1 didahuluin dengan pemaparan PPT “Pemanfaatan Limbah Ternak Kotoran Kambing  Menjadi Bahan Pupuk Organik” di harapkan masyarakat Desa Tlagasana memiliki literasi dan atau/ pemahaman tambahan mengenai apa saja yang perlu dan harus disiapkan dalam pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik di lingkup Desa Tlagasana. Setelah itu di lanjutkan dengan praktik pembuatan pupuk organik.

Dari segi kualitas pemanfaatan  pupuk dari limbah kotoran kambing yang dianalisis antara lain pH, C-organik, N, P, K, rasio C/N, dan kadar air. Pupuk yang telah matang memiliki ciri-ciri, yaitu berwarna coklat tua hingga hitam, remah, memiliki suhu ruang, dan tidak berbau. Setelah dilakukan fermentasi selama satu pekan tidak ada perubahan yang terjadi pada pupuk kompos tersebut. Namun setelah didiamkan selama 2-3 pekan pupuk yang telah difermentasi nampaknya tidak dapat digunakan. Hal ini karena tidak terpenuhinya parameter kualitas pupuk yang baik, diantaranya pupuk yang dihasilkan terdapat ulat dan belatung, berjamur serta berbau tidak sedap. Ketidakberhasilan pupuk kompos ini dikarenakan konsentrasi larutan EM4 masih terbilang rendah. Akibanya, pupuk menjadi sangat basah dan muncul belatung setelah difermentasi

Adapun manfaatnya yang dirasakan oleh petani adalah meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian, harga pupuk lebih murah dan terjangkau, mampu menjaga dari tanah sehingga akan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada tumbuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *